Gen Z, mereka yang lahir dari pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, punya kebiasaan mengekspresikan diri yang unik. Salah satu caranya adalah melalui parfum. Untuk mereka, parfum bukan sekadar wangi-wangian biasa, tapi lebih dari itu—itu adalah cara untuk menunjukkan kepribadian mereka yang kreatif dan kuat.
Gen Z tak cuma memilih parfum dengan membabi-buta. Mereka mengeksplorasi aroma dan mencoba berbagai kombinasi. Dari aroma floral yang segar hingga aroma kayu yang hangat, mereka menciptakan paduan yang unik, mencerminkan kepribadian mereka yang berbeda-beda.
Parfum bagi Gen Z adalah cerminan identitas mereka. Mereka memilih wewangian yang mencerminkan siapa mereka dan apa yang mereka sukai. Dengan aroma yang lembut atau bold, mereka mengekspresikan diri mereka dengan bangga.
Gen Z terinspirasi oleh tren di media sosial. Mereka mengikuti rekomendasi parfum dari selebriti dan influencer, mencari wewangian yang sesuai dengan gaya hidup dan nilai-nilai mereka. Media sosial juga menjadi tempat mereka berbagi pengalaman dengan parfum kepada orang lain.
Merek parfum sadar akan pentingnya menjangkau Gen Z. Mereka tidak hanya menawarkan wewangian yang sesuai, tetapi juga memanfaatkan media sosial dan kemitraan dengan influencer untuk menarik perhatian mereka. Ini menciptakan hubungan yang lebih erat antara Gen Z dan merek parfum, memungkinkan mereka merasa terhubung dengan merek yang mereka sukai.